Sabtu, 25 Januari 2014

Pengumpulan Data, Tindakan dan Refleksi Pada Penelitian Tindakan Kelas

1.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA PADA PTK

A.    Jenis-jenis Data dalam Penelitian
Di dalam kegiatan penelitian, keberadaan data merupakan komponen yang sangat penting, karena seperti apapun penelitian yang dirancang oleh peneliti tujuannya adalah untuk memperoleh data. Jika kita kaji dan kita pilah secara cermat, maka kita akan menemukan beberapa jenis data.  Kerlinger (1993) mengemukakan bahwa pemahaman terhadap jenis data dalam penelitian akan mengarahkan seorang peneliti untuk memilih instrumen yang cocok dengan data yang diinginkannya tersebut. Menurut jenisnya data dalam penelitian dikelompokkan dalam 4 jenis, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data ratio (Kerlinger, 1993). Berikut penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis data tersebut. 

Prosedur Dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

PROSEDUR DAN PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

I.                   LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS
  1. Rencana penelitain dan pelaksanaa penelitian tindakan kelas (ptk)
Dalam tahap PTK, langkah merencanakan merupakan langkah pertama. Tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau sering disebut dengan “ngawur”. Rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan, rencana hanya merupakan angan-angan yang tidak pernah terjadi kenyataan.
Dalam bab ini, kita akan mengkaji dua tahap, yaitu tahap merencanakan dan melakukan tindakan dengan 4 langkah utama yaitu :
  1. Mengidentifikasi masalah
  2. Menganalisis dan merumuskan masalah
  3. Merencanakan PTK
  4. Melaksanakan PTK

Kamis, 12 Desember 2013

FUNGSI , PRINSIP DAN ORIENTASI BIMBINGAN KONSELING


A.   FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
            Paparan yang membahas tentang fungsi, dapat menambah pemahaman yang berkaitan dengan manfaat atau kegunaan dan keuntungan-keuntungan penyelengaraan bimbingan dan konseling. Berikut akan dijelaskan 4 ( empat ) fungsi bimbingan dan konseling, yaitu :
1.        Fungsi Pemahaman
Dengan fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan perkembangan dan kehidupan klien ( yaitu klien sendiri, konselor, dan pihak ketiga ) memahami berbagai hal yang essensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien dengan focus yakni klien dengan berbagai permasalahannya, dan dengan tujuan-tujuan konseling.
a.        Pemahaman tentang klien
Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien. Sebelum seorang konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan tertentu kepada klien, maka mereka perlu terlebih dahulu memahami klien yang akan dibantu itu. Pemahaman tersebut tidak hanya sekedar mengenal diri klien, melainkan lebih jauh lagi, yaitu pemahaman yang menyangkutlatar belakang pribadi klien, kekuatan dan kelemahannya, serta kondisi lingkungannya. Materi pemahaman ini dapat dikelompokan dalam berbagai data tentang:
1)             Keluarga
2)             Kesehatan jasmani
3)             Riwayat pendidikan sekolah
4)             Penglaman belajar di sekolah dan di rumah
5)             Pergaulan sosial
6)             Rencana pendidikan lanjut
7)             Kegiatan di luar sekolah
8)             Hobby dan kesukaran yang mungkin dihadapi
             

TUJUAN, ASAS- ASAS, FUNGSI, PRINSIP- PRINSIP DAN ORIENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING

A.  Tujuan Bimbingan dan Konseling
Secara garis besar, tujuan bimbingan dan konseling dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    Tujuan Umum
Tujuan umum bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (latar belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi), serta sesuai dengan tuntunan positif lingkungannya. Bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan , pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang tepat.
Dengan tercapainya tujuan umum tersebut maka individu akan menjadi insan yang mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya secara tepat dan obyektif, positif dan dinamis, mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, mengarahkan diri sendiri sesuai dengan keputusan yang diambilnya itu, hingga akhirnya mampu mewujudkan diri sendiri secara optimal.

Rabu, 04 Desember 2013

Bunga Indah

aku dulu  mempunyai bunga yang sangat indah
saking indahnya aku terlalu mencintainya
ketika bunga itu patah
hatiku hancur berkeping-keping
rasa di dada sangat menyesak
hingga ku terus bersedih selama 1 tahun
memang sulit untuk menemukan bunga seindah itu
apalagi bunga itu sulit didapat

tapi tak mengapa
kini ku mulai terbiasa tanpa adanya bunga indah itu
ku jalani hari-hari dengan pikiran positif ku

selamat tinggal bunga :-D semoga kita bahagia bersama-sama

Jumat, 22 November 2013

Desain penelitian eksperimen

Desain penelitian eksperimen dikelompokkan menjadi 3, yaitu desain pra-eksperimen, desain eksperimen sungguhan, dan desain eksperimen semu.
1.    Desain Pra-Eksperimen
Model desain pra-eksperimen disebut juga dengan eksperimen lemah atau “weak eksperimen” karena tidak ada penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan variable. Model ini danjurkan untuk penelitian latihan, tidak untuk penelitian tesis, disertasi atau penelitian-penelitian yang hasilnya digunakan untuk penentuan kebijakan, pengembangan ilmu, dan lain-lain. Dalam model desaain penelitian ini, kelompok tidak diambil secara acak atau pasangan, juga tidak ada kelompok pembanding, tetapi diberi tes awal dan tes akhir di samping perlakuan. Contoh penggunaan model ini adalah dalam pelatihan pegawai. Berikut ini adalah bentuk-bentuk rancangan pra-eksperimen.